SURABAYA - Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Suharti meminta kepada pemerintah provinsi khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk melakukan sidak sembilan bahan pokok (Sembako). Pasalnya selama libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 ini sejumlah harga bahan pokok terus mengalami peningkatan.
"Kami berharap agar Disperindag segera turun ke lapangan untuk melakukan cek harga pasar. Harus ada operasi pasar dan sidak pasar. Selain itu juga harus segera menstabilkan harga, kalau tidak masyarakat yang akan dirugikan," ujar Suharti, Jumat (28/12).
Dari pantauan Politisi PDIP ini harga cabe melonjak drastis. Dari harga Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram. "Hal ini menurutnya karena stok cabe ini terbatas karena belum masuk masa panen. Kalau sudah panen pasti akan turun sendiri. Tapi kalau tidak diantisipasi maka kenaikan harga tersebut tidak bisa dikendalikan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jatim Drajat Irawan mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pasar-pasar yang ada di 38 kabupaten maupun kota di Jatim. Menurutnya untuk bahan pokok selama Nataru diatur dalam perpres nomor 17 tahun 2015.
“Yakni bagaimana supaya masyarakat memperoleh harga yang wajar dan distribusi yang lancar. Selain itu juga diatur dalam peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 59 tahun 2018 tentang harga eceran tertinggi,” ujarnya
Untuk pengamanan, pihaknya bersama Polda Jatim dan Dinas terkait yakni Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan membentuk tim satgas pangan. Menurutnya tim satgas pangan ini yang memantau dari produsen sampai ke pasar.
“Jadi kalau ada yang tidak wajar bisa lapor ke polsek terdekat. Selain operasi pasar kami juga akan melakukan sidak pasar untuk mencegah adanya pedagang yang berbuat curang,” pungkasnya. (mus/rud)
(sb/mus/jay/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Tahun Baru, Waspadai Lonjakan Harga Sembako - Jawa Pos"
Post a Comment