JAKARTA - Menko Perekonomian Darmin Nasution memaparkan penyebab penuhnya gudang beras di Perum Bulog. Penyebabnya, kata dia, karena telah diisi dengan beras impor sebanyak 1,4 juta ton.
"Kalau dibilang gudang penuh, iya karena impornya 1,4 juta ton. Pada akhir Agustus Minggu ketiga, stok Bulog 2,2 juta ton, itu adalah 1,4 juta ton impor dan sisanya pengadaan dalam negeri," kata Darmin di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Darmin menjelaskan, keputusan impor beras telah disepakati dengan rapat bersama dengan kementerian pertanian, kementerian perdagangan, kementerian BUMN, dan Bulog di kantornya pada Maret silam.
"Jadi perdebatan yang terjadi antara rekan-rekan saya, itu malah yang jadi pertanyaan. Lho beras ini impor kok, impor yang mana yang dibicarakan, enggak ada impor setelah putusan terakhir 28 Maret 2018 dan itu sudah dilaksanakan," papar Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menambahkan, impor beras telah diputuskan sebanyak 2 juta ton pada tahun ini. Namun, dalam kenyataannya ada impor 200 ribu ton beras gagal dari India sehingga hanya 1,8 ton. "Beras impor yang sudah masuk 1,4 juta ton, tinggal 400 ribu ton yang belum masuk," papar Darmin.
Dia meminta semua pihak tidak lagi meributkan soal impor beras lantaran telah disepakati dalam rapat bersama sebelumnya. Keputusan soal impor tersebut dilakukan karena stok beras dalam negeri tidak mencukupi untuk kebutuhan nasional.
"Jadi maksudnya saya, yang diributkan ada yang enggak setuju impor, enggak ada lagi keputusan impor setelah itu, sedangkan dulu-dulu sudah jalan, dan diputuskan bersama, itu tidak ada yang tidak setuju, semua setuju karena semua sadar stok Bulog terlalu kecil," tandas Darmin.
(kmj)
http://economy.okezone.com/read/2018/09/20/320/1953249/ribut-ribut-soal-impor-beras-menko-darmin-semua-setuju-dan-sadarBagikan Berita Ini
0 Response to "Ribut-Ribut soal Impor Beras, Menko Darmin: Semua Setuju dan Sadar"
Post a Comment