Search

Beras Bulog Tak Laku di Pasar, Ini Langkah Pemerintah

 JAKARTA - Setelah melakukan komunikasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian dan berkoordinasi lintas kementerian, Pemerintah mengambil langkah langkah strategis untuk memastikan stabilitas harga beras dan mengupayakan penyerapan beras Bulog di pasar.

Langkah-langkah itu di antaranya, pertama Pemerintah tetap lakukan secara masif Operasi Pasar (OP) Beras di seluruh Indonesia, bekerjasama dengan pengusaha dan pemangku kepentingan lainnya. Kedua, Pemerintah menurunkan harga beras OP dari Rp 8.750 menjadi Rp 8.250 perkilogram di tingkat pengecer. Dengan harapan di tingkat konsumen dijual di harga Rp 8.500 per kilogram. Ketiga, Pemerintah akan masuk ke perkampungan-perkampungan untuk melakukan operasi pasar. Dan keempat, Pemerintah akan masuk ke daerah-daerah yang rendah produksi berasnya untuk memastikan harga beras terkendali.

BERITA TERKAIT +

"Ini kita lakukan karena di pasar kita temukan ada beras dijual di harga Rp 8.200, Rp 8.300, Rp 8.400 perkilogram", jelas Menteri Pertanian Amran Sulaiman, setelah melakukan pengecekan stok beras di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

Beras Impor Bulog Kalah Bersaing dengan Beras Lokal

Dirut Bulog Buwas, panggilan akrab Budi Waseso, menambahkan kesulitan bersaing dengan beras lokal yang lebih murah jika melakukan OP di harga Rp 8.750.

"Kita bersaing dengan yang Rp 8.200 nggak mungkin, pasti masyarakat memilih yang lebih murah", tambah Buwas.

Sementara itu, lanjut Buwas, negara punya banyak Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog.

"Hari ini real yang tidak bergerak 2,4 juta ton", tegas Buwas.

Ada kurang lebih 500 ribu ton beras milik negara yang disimpan di gudang sewaan milik TNI AU. Empat langkah strategis Pemerintah untuk memasifkan OP, juga untuk membantu Bulog agar beras nya terserap pasar.

"Kalau beras di Bulog ini bisa diserap dengan pasar, maka itu akan meringankan Bulog. Tapi itu juga akan menstabilkan harga", sambung Buwas.

Pasokan Beras Dari Daerah Masih Stabil


Beras Bulog tak terserap, karena stok beras lokal di pasar masih banyak. Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo menyebut pasokan beras dari daerah sampai hari ini Jumat (14/9/2018) masih relatif stabil.

Jumat pagi pagi pasokan masih 3 ribu ton. Jumlah ini masih di atas batas aman. Stok beras yang ada di seluruh pasar Cipinang di atas 47 ribu ton, menurut Arief ini sangat stabil dari batas aman 25 - 3 ribu ton.

"Kita belum lihat beras Pak Buwas, beras Bulog yang ada di Cipinang. Artinya belum makan beras impor, masih ada beras-beras lokal hasil panen dari Jawa tengah Jawa barat dan Jawa timur", tambah Arief.

Sebelumnya Menteri Pertanian menjelaskan, stabilitas pasokan beras di musim kemarau terjadi karena langkah-langkah antisipatif yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) menjelang musim kering. Di antaranya meningkatkan tanam di musim kering yang biasanya 500 ribu ha, menjadi 1 juta ha.

Untuk mendukung peningkatan tanam ini Kementan membangun embung bersama kementerian desa 30 ribu, membangun irigasi tersier sekunder primer bersama Kementerian PU yang sudah berjalan 3 tahun lebih. Membangun irigasi tersier kurang lebih 3,4jt ha seluruh Indonesia. Membangun sumur dangkal sumur dalam. Dan mengirim ratusan ribu pompa, membangun pompanisasi seluruh Indonesia

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/09/15/320/1950891/beras-bulog-tak-laku-di-pasar-ini-langkah-pemerintah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Beras Bulog Tak Laku di Pasar, Ini Langkah Pemerintah"

Post a Comment

Powered by Blogger.