BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Warga Kecamatan Babirik saat ini tengah musim panen sayur terong, diketahui Babirik merupakan salah satu kecamatan penghasil sayuran yaitu terong ungu.
Beberapa desa yang memiliki lahan bukan rawa memanfaatkannya untuk menanam sayuran.
Hasilnya melimpah dengan kualitas baik, sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan harga yang sesuai.
Baca: Pemilih PKB dan PPP Belum Rela Maruf Amin Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019
Bahkan saat ini warga dipusingkan dengan harga terong yang sangat murah yaitu Rp 1.500 per kilogramnya.
Harga di pasaran memang cukup murah Karena jumlah barang yang sangat banyak, dan hal ini dikeluhkan sebagian besar dari petani termasuk Ahmad yang telah lama menjadi petani sayur.
Ahmad mengatakan harga Rp 1.500 per kg adalah yang dijual ke pasar harga ini lebih akan adalah yang dijual ke pasar harga ini akan lebih murah jika dijual melalui pengumpul atau tidak langsung dijual ke pasar.
Baca: Komentar Mantan Ketua MK Terkait Penolakan Aksi #2019GantiPresiden, Jimly : Polisi Hati-hati
"Padahal saat ini masih panen pertama biasanya saat panen kedua harga masih akan turun lagi permasalahan ini dikeluhkan warga setiap tahun, tahun lalu harga jual pernah diangka Rp 750 per kg yang membuat petani merugi," ungkapnya.
Warga berharap pemerintah daerah bisa membantu para petani agar harga jual sayur lebih mahal. Dengan demikian petani bisa mendapatkan untung karena saat ini harga bibit dan pupuk untuk sayuran terong cukup mahal.
Warga tetap menanam sayuran karena itulah keahlian mereka selain itu juga mereka diminta untuk tetap menanam sayur guna memenuhi kebutuhan sayuran di Kabupaten HSU.
Baca: Link Live Streaming MotoGP Inggris 2018 via Trans7 - Siaran Langsung Trans 7 Mulai 17.30 WIB
Dalam satu hari Ahmad bisa meng panen terong puluhan kg dengan cara memetik langsung dari kebun dan membawanya ke rumah untuk siap dijual di pasar pada keesokan hari.
Terong biasa dipilih terlebih dahulu yang memiliki kualitas rendah akan dijual dengan harga lebih murah.
Terpisah ketua tim penggerak PKK Kecamatan babirik Husna mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi para petani yang menjual harga sayuran dengan murah. Mengingat modal untuk membeli bibit dan pupuk serta biaya perawatan cukup besar.
Pihaknya Berharap ada pihak ketiga baik dari masyarakat atau pemerintah daerah yang membantu pemasaran hasil tanam dari warga untuk dijual ke luar daerah yang kan merupakan penghasil sayuran terong sehingga bisa menjual dengan harga yang lebih mahal.
Beberapa desa yang menghasilkan sayuran terong melimpah adalah Desa Babirik Hulu, Sungai zam-zam, Sungai Durait Hilir, Sungai Durait Tengah, Sungai Surait Hulu, Hambuku Baru, Hambuku Lima dan Hambuku Hilir.
(banjarmasinpopst.co.id/reni kurnia wati)
http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/08/26/warga-babirik-keluhkan-harga-jual-terong-yang-murah-di-tingkat-petaniBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Babirik Keluhkan Harga Jual Terong yang Murah di Tingkat ..."
Post a Comment