SEBANYAK 50 siswa miskin di Depok ditolak bersekolah di sejumlah SMP Negeri di Kota Depok, atau tidak diterima dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP 2018 di Kota Depok.
Beberapa di antaranya bahkan diketahui adalah anak yatim.
Ke-50 orangtua siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu itu (KETM) mengadu ke Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok.
Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok Roy Pangharapan mengatakan jumlah ortu siswa miskin yang mengadu ke pihaknya karena tidak diterima di SMP Negeri memang sedikit dan hanya 50 orang.
Namun kata Roy, jumlah itu adalah fenomena gunung es, karena sesungguhnya banyak siswa miskin di Depok yang tidak diterima di SMP Negeri di Depok.
"Memang jumlah yang lapor ke DKR gak banyak. Tapi sebenarnya yang terjadi di bawah lebih banyak," kata Roy kepada Warta Kota, Senin (9/7/2018).
Ia mencontohkan di SMP 5 Depok, siswa miskin yang mendaftar 140 siswa. Sementara yang diterima hanya 65 siswa. Ini berarti ada 75 siswa yang tidak diterima.
"Andaikan dari setiap SMPN di Depok ada 50 siswa miskin saja yang tidak diterima, maka dari 26 SMP Negeri di Depok di kali 50, maka jumlahnya mencapai seribu lebih. Jumlah itu yang sebenarnya terjadi di Depok," kata Roy.
Karenanya kata Roy, dalam PPDB SMP di Depok, sedikitnya 1000 siswa miskin di Depok ditolak bersekolah di SMP Negeri di Depok.
"Mereka gak mungkin ikut daftar di jalur PPDB online yang dimulai hari ini. Namanya siswa keluarga miskin, orangtuanya mana paham dan gak punya fasilitas untuk onlen-onlen an," kata Roy.
http://wartakota.tribunnews.com/2018/07/09/sejumlah-1000-siswa-miskin-di-depok-ditolak-di-smp-negeriBagikan Berita Ini
0 Response to "Sejumlah 1000 Siswa Miskin di Depok Ditolak di SMP Negeri"
Post a Comment